Lomba Menulis Resensi Buku Erasmus Mundus: The Stories Behind

LOMBA MENULIS RESENSI BUKU “BEASISWA ERASMUS MUNDUS: THE STORIES BEHIND”

Dapatkan 3 (tiga) buah kaos cantik beserta suvenir pin dari Uni Eropa untuk 3 (tiga) orang peresensi terbaik!

Caranya?

  1. Beli buku “Beasiswa Erasmus Mundus: The Stories Behind” melalui link NulisBuku.com berikut: http://www.nulisbuku.com/books/view/beasiswa-erasmus-mundus-the-stories-behind
  2. Buatlah resensi mengenai isi buku tersebut, sebanyak maksimal 500 kata, spasi 1,5, font Times New Roman 12.
  3. Unggahlah resensi tulisanmu ke blog kamu. Jangan lupa sertakan juga gambar kover depan buku Erasmus Mundus di resensi kamu.
  4. Kirimkan link atau tautan dari laman blog yang berisi resensi kamu itu ke e-mail kami di: tanyatanyaem {di} gmail.com dengan Subject: [Lomba Resensi]. Sertakan juga data kamu yang lengkap (nama, alamat yang jelas untuk pengiriman hadiah apabila kamu menang, nomor telepon yang bisa dihubungi, e-mail). Jangan lupa tautannya yang bisa diakses ya.
  5. Resensi ditunggu sampai dengan tanggal 15 Juli 2012.

Mudah, bukan? Tidak ada batasan usia. Siapa saja boleh mengikuti lomba ini dengan gaya tulisan bebas, asalkan tetap berupa resensi.

Pemenang akan dihubungi langsung melalui e-mail oleh kami, dan akan diumumkan juga di website ini, http://indoem.info dan www.emundus.wordpress.com pada tanggal 31 Juli 2012.

Kami tunggu ya!

Erasmus Mundus Success Stories from Indonesia: Rahadian Bayu Permadi

This is the third episode of the video series featuring Indonesian Erasmus Mundus alumni telling their success stories. This video is in Indonesian but will be subtitled in English.


Scenes from Episode 2: Bayu

This episode features Rahadian Bayu Permadi, alumnus of European Master on Software Engineering (EMSE). He studied in two universities in Europe (Italy and Sweden). After graduating in 2009, he started his career in Europe as a Software Engineer based in Sophia Antipolis, France.

Other videos, including the previous episodes of the series, are also available by clicking here.

If you like it, please share by clicking the share button below. Thank you!

UNPAR International Education Fair 2010

Unpar International Education Fair 2010.
22-23 November 2010 pukul 09.00 – 16.00
GSG Universitas Parahyangan Jl Ciumbuleuit 94 Bandung

Alumni Erasmus Mundus akan hadir di booth Erasmus Mundus, dan Nova akan menjadi pembicara di salah satu sesi seminar.
Silakan lihat poster di bawah untuk keterangan acara lebih lengkap.

Tips Sukses Beasiswa Erasmus Mundus: Pilih Sendiri Programmu

Pick Me speech bubble

Langkah pertama agar sukses mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus di program pilihanmu adalah memilih sendiri program-program yang akan kamu daftar.

Orang lain tidak akan bisa menentukan yang cocok untuk kamu. Kamu sendiri yang dapat memilih bidang mana yang sesuai dengan latar belakang dan minatmu sendiri. Paling banter, orang lain hanya bisa menunjukkan ke daftar program yang ada.

Jadi, harap dimaklumi kalau pertanyaan-pertanyaan sejenis berikut (yang masih sangat sering ditanyakan):

  • “Halo, saya mahasiswa semester akhir jurusan X ingin mendaftar beasiswa Erasmus Mundus bidang X, ada ga?”
  • “Salam, saya lulusan universitas Y fakultas Z, ingin mencari beasiswa untuk bidang Y. Mohon bantuannya.”

dijawab “hanya” dengan:

  • “Silakan cari sendiri di webnya, yang aktif dong”

Untuk memilih sendiri program-program yang akan kamu daftar, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Kunjungi halaman web daftar program (lihat gambar di bawah). Daftar program Master ada di http://j.mp/mundusmaster. Daftar program Phd ada di http://j.mp/mundusphd. Catatan: saya menggunakan layanan j.mp (fungsinya sama dengan bit.ly) agar alamat webnya mudah diingat.
  • Pilih dari daftar nama program yang kira-kira menarik dan cocok untukmu.
  • Download deskripsi program (PDF) dan kunjungi website resminya (lihat gambar di bawah).
  • Baca baik-baik dan catat informasi yang ada (bookmark websitenya, simpan jadi PDF misalnya, cetak jika perlu, tulis deadline di kertas/agenda/notes, dll).
  • Pertimbangkan minat dan latar belakang pendidikan/profesional dalam memilih.
  • Bingung? silakan bertanya. Daftar di situs ini dan gunakan forum.
  • Saring/pilih hingga maksimal 3 program.
  • Daftar sesuai petunjuk masing-masing program.
Halaman daftar program Erasmus Mundus

Sederhana? Tampaknya begitu, tapi masih banyak yang melewatkan langkah2 di atas, terutama membaca secara detil. Kebanyakan langsung lompat ke langkah bertanya. Padahal, ketelitian dalam membaca petunjuk beasiswa dan inisiatif untuk mandiri dalam mencari informasi adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan mendapatkan beasiswa.

Bingung? Bertanyalah, kami, awardee dan alumni beasiswa Erasmus Mundus terbuka untuk pertanyaan. Tapi, tolong perhatikan yang ditanyakan. Ini selalu saya tekankan karena biasanya, banyak pertanyaan yang sebenarnya bisa terjawab dengan membaca detil informasi resmi yang ada. Gunakan forum untuk dapat bertukar informasi dengan awardee dan alumni atau bahkan antar sesama pencari beasiswa. Saya juga bisa dihubungi melalui halaman Contact.

Tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Meski daftar program Erasmus Mundus dapat disaring sesuai kategori yang ada, lebih baik mencari dengan tidak disaring. Ada beberapa program yang terkategorisasikan secara kurang tepat. Contoh: SpaceMaster masuk kategori Health and Welfare padahal seharusnya lebih tepat di Engineering.
  • Dari nama program mungkin kurang jelas isi dan bentuk programnya. Download deskripsi pdf-nya, baca detil websitenya, jika masih ragu baru bertanya.
  • Jika websitenya masih tampak kosong, coba cari websitenya dengan Google menggunakan nama program misal “IMEC International Master in Early Childhood Education and Care”. Beberapa website program menggunakan alamat website baru yang kosong, padahal informasinya masih terdapat di website yang lama.
  • Gunakan cadangan/jatah pendaftaran maksimal dalam setahun, pendaftar bisa mendaftar maksimal 3 program Erasmus Mundus. Cari program yang mirip-mirip.
  • New (dalam gambar di atas ditandai dengan Baru (2011)) menyatakan program yang baru dibuka untuk tahun ini. Bisa jadi websitenya belum diperbarui/masih dalam masa pembuatan. Kunjungi websitenya secara berkala untuk mendapatkan informasi pendaftaran yang valid.
  • Hingga tulisan ini ditulis, masih ada program yang belum membuka pendaftaran. Sabar, kunjungi secara berkala untuk mendapatkan informasi pendaftaran yang terbaru. Kita bisa belajar dari informasi pendaftaran yang lalu. Persiapkan yang pasti2 saja dulu: CV, motivation letter, surat rekomendasi, English test, dan proposal penelitian (jika diminta). Yang lain-lain pastikan ketika informasi terbaru sudah keluar.

Beasiswa Erasmus Mundus hanya ditawarkan untuk program-program tertentu, tidak bisa ditawar-tawar. Pendaftar sendiri lah yang bisa menentukan apakah program-program yang ada cocok dengan latar belakang atau minatnya masing-masing. Jika memang tidak ada yang cocok, jangan putus asa, masih banyak beasiswa lain.

Terinspirasi dari “nice quotes” di situs sebelah πŸ˜€

International Scholarship and Education Expo Bogor 2010

BEM IPB mengadakan International Scholarship and Education Expo 2010 dengan berbagai sub-event pada tanggal 1-3 Oktober 2010. Acara ini bertajuk “See the World and Realize Your Dream for a Better Life”. Alumni Erasmus Mundus akan hadir di booth Erasmus Mundus untuk menjawab pertanyaan atau memberikan informasi juga akan memberikan presentasi tentang beasiswa dari Uni Eropa ini.

Poster scholarship expo Bogor 2010

Berikut beberapa highlight mengenai acara ini: (klik gambar poster untuk melihat poster ukuran lebih besar)

International Scholarship Expo and Presentation

  • (DAAD, AMINEF, IIEF, Kedutaan Perancis, NESO, British Council, Erasmus Mundus, etc)
  • 1-2 Oktober 2010 pkl.08.00-17.00 @ GWW IPB, tiket masuk Rp 5.000

International Seminar
Study Abroad: It’s More Than Just A Beautiful Memory;

  • 3 Oktober 2010 pkl.07.30-13.00 @ GWW IPB, Tiket: Rp 20.000
  • Sesi 1: Excellent Strategies To Goal International Scholarship menghadirkan Dr.Arif Satria, SP, MSi (Dekan FEMA), drg. Morita Subroto (alumni Erasmus Mundus & penulis buku “Tu Nunca Camina Solo (Kamu Tak Pernah Berjalan Sendiri, Catatan Perjalanan Meraih Mimpi)”, Yopina Galih Pertiwi, MA (peraih beasiswa Kedutaan Besar India – Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di India tahun 2009-2010)
  • Sesi 2: How to Live and Survive in Foreign Country? menghadirkan Dr. Ir. Abdul Basith, MS (dosen FEM), Siska Purniayanti (mahasiswa IPB peraih beasiswa 1 tahun di Jepang), Nirina Zubir (artis)

Cultural Festival

  • pameran budaya internasional (Jepang, Korea, Rusia, etc)
  • 3 Oktober 2010 pkl. 14.00-17.00 @ GWW IPB, tiket Rp 5.000

Cultural Night

  • malam budaya, pertunjukkan budaya international (Jepang, Korea, Indonesia, penampilan IPB International Student Forum, dll.)
  • 3 Oktober 2010 pkl. 18.30-21.00 @ GWW IPB, tiket Rp 5.000

Informasi lebih lengkap: bem.ipb.ac.id

Widiastuti Setyaningsih: Promosi Indonesia di Polandia

Ketika belajar di luar negeri, seringkali kita harus menjawab pertanyaan tentang negara kita. Bisa dipahami, orang pada dasarnya ingin tahu sesuatu yang asing atau baru. Dalam situasi ini, status kita bukan hanya sebagai pelajar tetapi juga sebagai wakil atau duta dari Indonesia. Berikut wawancara singkat dengan Widiastuti Setyaningsih, awardee Erasmus Mundus European Master in Quality in Analytical Laboratory, tahun masuk 2010. Widi ikut aktif dalam mempromosikan budaya Indonesia di Eropa dengan berpartisipasi dalam kegiatan museum di Gdansk, Polandia, pada bulan Mei 2010 yang lalu.

Widiastuti Setyaningsih

Halo, tolong perkenalkan diri dulu buat para pembaca.
Nama saya Widiastuti Setyaningsih, biasa dipanggil Widi. Saya belajar di program Erasmus Mundus European Master in Quality in Analitycal Laboratory (EMQAL) dan mulai kuliah bulan Februari 2010.

Di program EMQAL tersebut belajar apa?
Kami belajar tentang quality system management di laboratorium analitik. Analisisnya mencakup water analysis, food analysis, dan clinical analysis dengan tiga bidang perkuliahan wajib: (1) Quality Management; (2) Analytical Method; (3) Data Analysis.

Perkenalan Indonesia

Kegiatan promosi Indonesia yang kamu lakukan Mei yang lalu dalam rangka apa? Apa saja kegiatannya?
Dalam rangka malam museum Eropa 2010 (Noc Muzeow) pada tanggal 15 Mei 2010, banyak museum dan institusi budaya dibuka hampir gratis hingga larut malam. Saya berpartisipasi dalam workshop yang diadakan di Museum Nasional Etnologi Spichlerz Opacki di Gdansk-Oliwa, Polandia, dengan tema β€œAnak-anak dari Kepulauan Bunga”. Peserta workshop ini adalah anak-anak yang didampingi oleh orang tua. Mereka diperkenalkan dengan bahasa, alat musik, dan tarian Indonesia untuk kemudian mempraktekkannya bersama-sama.

Siapa penggagasnya? Siapa saja yang terlibat?
Ide workshop ini digagas oleh Ibu Jadwiga Mozdzer, pemilik Studio Moz Art di Gdansk yang kemudian dibantu oleh saya dan Bapak Lambertus Lako Soli. Bapak Lambertus adalah aktivis sosial dan seni yang tinggal di Polandia, sedang Ibu Jadwiga pernah mendapat beasiswa S3 untuk belajar di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta. Saya bertemu Bapak Lambertus dan Ibu Jadwiga melalui KBRI di Warsawa.

Tari Dolenan dari Jawa Tengah

Tari apa yg ditunjukkan di sini?
Tari yang ditampilkan adalah Tari Dolenan yang merupakan tari kreasi baru Jawa Tengah. Tari tersebut menggambarkan seorang anak yang beranjak dewasa yang sedang bermain dan belajar bersolek.

Kamu dulu sudah pernah belajar tari dan angklung? Di mana?
Saya belajar tari sejak sekolah dasar tingkat pertama di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, sedangkan musik angklung saya pelajari secara instan pada saat memegang instrumennya di studio pada saat workshop πŸ˜€

Belajar bermain angklung

Peralatan yang dipakai di kegiatan ini didapat dari mana?
Sebagian alat musik seperti angklung dipinjam dari KBRI di Warsawa sedangkan kostum dan perlengkapan workshop yang lain (sampur, alat musik tabuh, sound system, dll) merupakan milik Studio Moz Art.

Bagaimana animo/tanggapan peserta workshop ini?
Workshop budaya Indonesia tersebut mendapat tanggapan sangat baik dari peserta dengan antusiasnya mereka berpartisipasi dalam semua kegiatan workshop yang dijalankan.

Menari bersama

Apa yg mereka tahu tentang Indonesia sebelumnya?
Belum banyak yang peserta ketahui tentang Indonesia kecuali mempunyai warna bendera yang sama dengan negara mereka.

Apakah ada kendala dalam kegiatan ini?
Tidak ada kendala yang berarti dalam kegiatan ini karena baik Ibu Jadwiga dan Bapak Lambertus fasih berbahasa Indonesia dan Polandia. Sebagian besar peralatan/perlengkapan workshop juga disediakan oleh Studio Moz Art. Selain itu, bantuan dari berbagai pihak turut mendukung workshop ini antara lain peminjaman alat musik dari KBRI dan publikasi oleh Museum.

Ada saran untuk pelajar Indonesia untuk promosi kebudayaan Indonesia?
Bergabung dengan studio kultural setempat untuk belajar seni (tari dan musik) untuk mendapatkan ide promosi budaya kita. Bahkan tidak tertutup kemungkinan juga mendapat kesempatan mempelajari budaya mereka untuk memperkaya ilmu seni budaya kita.

Widi dan Ibu Jadwiga MozdzerWidi dan Bapak Lambertus Lako Soli

Terima kasih, Widi!

Catatan tambahan:

  • Informasi tentang EMQAL bisa dilihat di http://cursos.ualg.pt/emqal/
  • Menilik situsnya di www.jmozdzer.com, Ibu Jadwiga sudah sering mengadakan workshop budaya Indonesia.
  • Bendera Polandia itu seperti bendera Indonesia yang terbalik.

European Higher Education Fair (EHEF) Jakarta 2010

Jika kamu ingin tahu tentang beasiswa Erasmus Mundus dari Uni Eropa atau beasiswa lain dari negara-negara di Eropa, jangan lewatkan:

European Higher Education Fair 2010
Tanggal: Sabtu-Minggu/9-10 Oktober 2010
Tempat: Kartika Expo Center, Balai Kartini
Jl Jend. Gatot Subroto kav 37
Jakarta 12950, Indonesia
Waktu: 10.00 – 18.00
Biaya Masuk: Gratis!
Registrasi: registrasi wajib, online atau pada waktu datang di pameran.

Alumni Erasmus Mundus akan hadir di acara tersebut, siap untuk berbagi informasi. Jadi, sempatkan waktu di akhir pekan tersebut! Oya, jangan lupa registrasi online di link ini. Lakukan online sebelum datang ke acara karena jika tidak, kamu akan diminta untuk registrasi di tempat pameran yang bisa mengurangi waktu kamu mencari informasi di pameran tersebut.

European Higher Education Fair 2010

Baca juga: Tips Mengunjungi EHEF Jakarta 2010, liputan EHEF Jakarta 2008 dan situs resmi EHEF Jakarta 2010, ehefjakarta.org.

Tinggal di Eropa, bisa dapat beasiswa Erasmus Mundus?

Mengutip Ninin:

Thu, 09/16/2010 – 09:41

Saya WNI yang tinggal di Inggris, karena suami English. Saya ingin bisa mendapatkan beasiswa S2 atau S3 dalam bidang pendidikan. S1 saya di IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogakarta. S2 saya di Universitas Muhammadiyah Solo, tapi belum selesai (tinggal menyelesaikan thesis). Bisakah saya mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus ?

Terima kasih atas perhatiannya, Ninin

Halo Ninin, beasiswa Erasmus Mundus yang sering dibahas adalah Erasmus Mundus Action 1 Category A yang salah satu syarat eligibility-nya adalah pendaftar tidak boleh tinggal/belajar/melakukan kegiatan lainnya di Eropa selama lebih 12 bulan dalam 5 tahun terakhir. Ada juga beasiswa Action 1 Category B untuk mahasiswa Eropa (atau pendaftar yang sudah tinggal lebih dari satu tahun di Eropa dalam 5 tahun terakhir). Menurut informasinya:

The amount of scholarship awarded varies depending on whether the student has carried out their main activities (studies, work etc) for more than 12 months in Europe over the last 5 years or not.

Cek lagi di website program yang kamu minati (daftar program ada di http://j.mp/mundusmaster dan http://j.mp/mundusphd ). Periksa dengan detil eligibility-mu, jika masih bingung hubungi penanggung jawab/sekretaris program.

Oya, jujur saja saya belum terlalu paham dengan beasiswa category B ini, jadi infonya mungkin kurang lengkap/tepat. Silakan baca di http://eacea.ec.europa.eu/erasmus_mundus/index_en.php

Surat Rekomendasi Beasiswa: 5 Hal Penting

Facebook like stamp

Setiap pendaftaran beasiswa hampir pasti memerlukan surat referensi atau surat rekomendasi (reference letter atau sering juga disebut recommendation letter). Banyak pertanyaan sejenis yang ditanyakan prospective students tentang surat ini. Berikut beberapa tips bersumber dari pendapat dan pengalaman saya yang juga berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa rekan penerima beasiswa.

1. Teliti syarat surat referensi

Persyaratan yang dicantumkan untuk mendaftar beasiswa, umumnya juga menjelaskan hal-hal penting termasuk siapa yang diharapkan menjadi referee (yang memberikan reference letter), format surat, dan cara pengiriman. Baca dengan teliti dan ikuti persyaratan yang dicantumkan.

2. Siapa yang sebaiknya jadi referee?

Idealnya bukan hanya orang-orang yang punya jabatan tinggi (rektor, dekan, ketua jurusan, dll), tetapi yang lebih penting adalah yang benar-benar mengenal kamu. Dosen pembimbing skripsi/tugas akhir semestinya bisa mengomentari kemampuan risetmu. Dosen pembimbing kemahasiswaan/dosen wali bisa punya pendapat bagus tentang kemampuan organisasimu atau sepak terjangmu selama kegiatan perkuliahan S1. Tapi bisa jadi jabatan penting/gelar akademik tinggi dari reference punya nilai lebih.

Bila sudah punya pengalaman kerja, tentu sangat penting mendapatkan rekomendasi dari atasan kerja. Sekali lagi, orang yang lebih tepat adalah yang tahu langsung bagaimana skill dan kinerja profesionalmu.

Turuti persyaratan, jika diminta surat rekomendasi dari akademisi, meski kamu sudah berpengalaman kerja lebih dari 2 tahun, tetap penuhi syarat tersebut. Sebaliknya, jika tidak ditentukan siapa yang harus memberikan rekomendasi, keputusan ada di tanganmu. Pilih orang-orang yang bisa memberi nilai positif untuk memperkuat aplikasi beasiswamu.

3. Format dan “bungkus”

Beberapa program meminta referee mengisi template/form/tabel, mencentang pilihan (dalam rangka memberi nilai sang prospective student), atau membuat surat bebas. Intinya, ikuti peraturan yang ada. Jika tidak ditentukan, maka referee bebas menentukan format surat rekomendasi (biasanya berbentuk surat biasa).

“Bungkus” surat rekomendasi yang baik adalah atas nama institusi, tertulis di kertas berkop, amplop berkop, dan ada cap. Amplop harus tersegel (dengan cap lagi atau tanda tangan) yang menandakan referee menulis surat itu tanpa diketahui isinya oleh pendaftar beasiswa. Bisa saja rekomendasi diberikan atas nama pribadi (misal karena referee tidak berhak mewakili institusi). Meski begitu, jabatan/profesi referee serta data kontaknya (alamat email dan pos) harus tetap dicantumkan.

4. Isi surat rekomendasi

Bagian ini sepertinya layak untuk dibuat post tersendiri. Isi surat rekomendasi ya rekomendasi πŸ™‚ Hal-hal yang harus ada:

  • Siapa (jabatan/profesi) pemberi rekomendasi dan hubungannya dengan pendaftar beasiswa. Ini akan menjawab kenapa rekomendasi dari dia layak diperhatikan.
  • Rekomendasi: alasan kenapa sang pendaftar beasiswa layak mendapat beasiswa. Bisa karena prestasi kuliah, kegiatan ekstra kurikuler, prestasi dan performa kerja, dll.

Silakan cari contoh atau template surat rekomendasi lewat mesin pencari.

5. Tanggal/Up to date

Punya “stok” surat rekomendasi yang dibuat tahun lalu? Jangan dipakai, minta referee buat yang baru πŸ˜€

Sebenarnya masih banyak yang bisa digali dari surat rekomendasi. tapi topik ini akan dibahas lagi di artikel-artikel berikutnya. Jika ada pertanyaan, sanggahan, atau tambahan, jangan sungkan untuk berkomentar melalui form di bawah. Silakan juga berbagi lewat Facebook/Twitter dengan tombol Share berikut.

Photo credit: [1]

Tips Bertanya tentang Beasiswa

Question Mark

Baru-baru ini ada diskusi yang sangat menarik di milis awardee dan alumni Erasmus Mundus dari Indonesia (indoem). Kita sekarang berada di bulan-bulan pendaftaran beasiswa Erasmus Mundus. Dalam memburu beasiswa ini, masih banyak pula prospective students yang punya (banyak) pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut lah yang menjadi bahan diskusi. Saya mencoba menyimpulkan beberapa poin dari diskusi tersebut (ditambah dengan opini pribadi) dan menyajikannya dalam bentuk daftar tips (dos & don'ts) bertanya tentang beasiswa (tidak hanya tentang Erasmus Mundus). Tujuannya tentu agar pertanyaan dari peminat beasiswa bisa terjawab.

Dos (Sangat dianjurkan)

Question Mark

  • Paling penting: teliti membaca informasi resmi. Langkah ini yang paling krusial dan menentukan apakah penanya serius bertanya atau tidak. Keseriusan penanya langsung terlihat ketika pertanyaannya mencerminkan orang yang teliti membaca informasi resmi dari website program yang diminati.
  • Inisiatif dan tunjukkan usaha. Salah satu tips sukses beasiswa adalah inisiatif yang tinggi. Bantu orang yang ditanya dengan menjelaskan usaha-usaha yang telah dilakukan. Dengan menunjukkan langkah-langkah yang pernah ditempuh, awardee/alumni bisa terbantu dalam memberikan jawaban dan lebih tergerak untuk membantu. Baca lagi pertanyaan-pertanyaan yang pernah diajukan oleh orang lain, sangat mungkin jawaban yang sudah pernah diberikan sebelumnya relevan untuk kasus penanya.
  • Jelas, singkat, dan to the point. Pertanyaan yang potensial cepat dijawab adalah yang langsung ke pokok persoalan tanpa berputar-putar. Coba susun pertanyaan dalam kalimat-kalimat pendek atau bullet points.
  • Mandiri. Sadari bahwa mungkin tidak akan ada jawaban yang benar-benar memuaskan. Bahkan mungkin bakal tidak ada jawaban. Penyebabnya bermacam-macam: mulai tidak ada yang bisa menjawab (belum ada awardee/alumni untuk suatu program), pertanyaan yang dilontarkan tidak jelas (sehingga membuat bingung yang sudah berniat membantu), atau karena kasus penanya terlalu spesifik sehingga belum ada yang punya ide untuk menjawab. Jika sudah begini, kemandirian untuk membuat keputusan dan maju sendiri dalam rangka mendaftar akan menentukan apakah sang penanya "hanya bisa bertanya" atau siap menuju sukses.
  • Netiket. Jika pertanyaannya diajukan dalam media online, gunakan netiket. Tidak perlu bahasa formal, tapi bahasa yang baik. Buat thread baru bila bertanya di mailing list, jangan “membajak” thread orang lain, apalagi yang tidak berhubungan. Gunakan subjek yang baik dan berhubungan dengan isi email. Jika belum ada jawaban, tidak perlu bertanya hal yang sama berulang-ulang, lihat poin “mandiri” di atas.

Don'ts (Hindari)

Question mark

  • Pertanyaan satu kalimat. Pertanyaan yang terlalu pendek sangat mungkin membuat orang bingung sehingga enggan menjawab.
  • Minta email/japri, nomor ponsel, CV, Motivation Letter, dan sejenisnya. Data/dokumen tersebut adalah sesuatu yang personal dan bukan untuk umum. Membawa diskusi ke japri malah merepotkan karena hanya bermanfaat untuk sang penanya. Orang lain jadi tidak punya akses ke solusi yang mungkin dihasilkan penjawab. Dengan menggunakan jalum/website/forum/milis, pertanyaan dan jawaban jadi bisa diacu (melalui link) sehingga pertanyaan-pertanyaan serupa tidak perlu berulang-ulang dijawab. Contoh atau template CV, motivation letter, dan sejenisnya sudah banyak di Internet, gunakan mesin pencari untuk menemukannya.
  • "Bantuin saya dong"/"Mohon doanya". Awardee/alumni semua menginginkan makin banyaknya orang Indonesia yang mendapat beasiswa Erasmus Mundus. Tapi ketika ada embel-embel “paksaan” agar dibantu/minta doa, seolah-olah mengesankan keegoisan penanya karena "menyuruh" semua orang ikut andil dalam kesuksesan penanya. Bisa jadi ada orang yang tersinggung dan akhirnya enggan menjawab (saya salah satunya). Tambahan, contoh yang saya maksud: “Saya lulusan X berminat untuk mendaftar beasiswa program Y. Mohon bantuannya”. Pendek, tidak jelas plus embel-embel “mohon bantuan” yang tidak perlu.

Intinya, jangan sungkan bertanya jika mengalami kesulitan/kebingungan. Daftar di situs indoem.info (atau gunakan Facebook/Twitter account) dan gunakan fasilitas Forum untuk bertanya. Tapi ingat, penanya yang baik adalah yang dapat membantu orang yang ingin menjawab pertanyaannya πŸ™‚ Setuju? Tidak setuju? Punya tips bertanya yang lain? Silakan gunakan form komentar di bawah untuk mengemukakan pendapatmu.

Tambahan: contoh untuk poin “bantuin dong/mohon bantuannya” dan poin “netiket”

Photo credit: [1], [2], [3]