Why Erasmus Mundus?

Salah satu pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh calon aplikan adalah “Mengapa harus Erasmus Mundus? Mengapa harus di luar negeri? Mengapa harus di Eropa? Bukankah banyak beasiswa master lainnya yang bahkan kualitas universitasnya jauh lebih baik?”

Jawaban pertama, tidak ada keharusan. Erasmus Mundus hanyalah satu dari sekian program beasiswa yang ada.

Tapi jika pertanyaannya lebih kepada preferensi, maka beberapa (pilihan) jawaban yang saya berikan adalah sebagai berikut:

Mengapa di luar negeri?

Cukup mudah. Pengalaman hidup, kebudayaan, melatih kemampuan bahasa (terutama Inggris dan bahasa lokal), kesempatan jalan-jalan ke banyak negara yang lebih terbuka, dan masih banyak lagi.

Mengapa Eropa dan bukan benua lainnya?

Salah satu alasan mudahnya, kemudahan akses dari satu negara ke negara lainnya (schengen area). Selain itu, dan ini menurut pengalaman pribadi, kuliah di Eropa “terkesan” lebih santai dibanding di benua Amerika atau Asia, sehingga kesempatan untuk mengenal lingkungan sekitar lebih besar 🙂

Mengapa Erasmus Mundus?

  1. Budaya yang lebih bervariasi. Berkuliah di (setidaknya) 2 negara Eropa memastikan kita mengenal 2 kebudayaan negara yang berbeda. Sebagai contoh, cukup besar kemungkinan kita akan belajar dua bahasa asing (selain bahasa Inggris), atau bagaimana kita mengenali bahwa karakter dari orang Eropa selatan yang lebih ramah tapi kurang dalam bahasa Inggris, atau bagaimana bangganya penduduk beberapa negara Eropa daratan terhadap bahasa sendiri, sehingga meski mereka bisa berbahasa asing, tapi mereka enggan menggunakannya. Perbandingan ini tidak akan kita dapatkan jika hanya berkuliah di satu negara.
  2. Program internasional. Selain budaya negara lokal, sedikit banyak kita akan belajar budaya dari rekan-rekan Erasmus Mundus lainnya, meski hal ini bisa juga didapatkan dengan mengikuti program internasional di satu universitas saja.
  3. Koneksi yang lebih luas. Dengan konsorsium yang terdiri dari 3 negara atau lebih, kita akan lebih punya banyak koneksi dengan orang-orang akademis, setidaknya profesor-profesor di negara-negara tersebut. Tentu ini harus diimbangi usaha kita untuk aktif berkomunikasi dengan profesor-profesor tersebut. Tidak ada salahnya kan? 🙂
  4. Jaringan Erasmus Mundus Indonesia yang cukup kuat. Setidaknya ada milis EM Indonesia, siapa tahu jika suatu saat (saat akademis ataupun bukan) kita perlu berkunjung ke negara Eropa lainnya (atau dalam kasus lebih luas, ada alumni EM di Indonesia wilayah lain atau bahkan di negara non-Eropa), kita bisa dapat guide gratis, atau mungkin tempat menginap gratis. Tentunya juga, kalo mau “fasilitas” ini, harus siap-siap jadi guide dan menyediakan tempat menginap gratis juga ^_^
  5. Beasiswa yang cukup besar. Mungkin bukan yang terbesar di dunia, tapi dengan skema 16000 euro bersih, harusnya tinggal dimanapun di Eropa, kebutuhan hidup tercukupi.
  6. Jaringan mahasiswa Erasmus Mundus dunia yang cukup kuat. Bayangkan sekitar 120 program kuliah, jika masing-masing menerima 15 mahasiswa, maka setiap tahun ada 1800 mahasiswa Erasmus Mundus.

Bukankah banyak kampus Erasmus Mundus yang tidak top?

Untuk yang ini, harus diakui ada benarnya. Tapi top tidaknya kampus yang tertera di situs-situs umumnya bersifat general. Universitas-universitas konsorsium Erasmus Mundus umumnya memiliki strength tertentu di bidangnya, sehingga meski secara umum tidak top, cukup besar kemungkinan bahwa kampus tersebut cukup “kuat” di bidang Erasmus Mundus yang ia geluti.

Sebagai tambahan, hal tersebut memang salah satu alasan Erasmus Mundus diadakan. Untuk “mendorong” dikenalnya universitas-universitas “kurang ngetop” di mata dunia.

Tips Sukses Beasiswa Erasmus Mundus: Pilih Sendiri Programmu

Pick Me speech bubble

Langkah pertama agar sukses mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus di program pilihanmu adalah memilih sendiri program-program yang akan kamu daftar.

Orang lain tidak akan bisa menentukan yang cocok untuk kamu. Kamu sendiri yang dapat memilih bidang mana yang sesuai dengan latar belakang dan minatmu sendiri. Paling banter, orang lain hanya bisa menunjukkan ke daftar program yang ada.

Jadi, harap dimaklumi kalau pertanyaan-pertanyaan sejenis berikut (yang masih sangat sering ditanyakan):

  • “Halo, saya mahasiswa semester akhir jurusan X ingin mendaftar beasiswa Erasmus Mundus bidang X, ada ga?”
  • “Salam, saya lulusan universitas Y fakultas Z, ingin mencari beasiswa untuk bidang Y. Mohon bantuannya.”

dijawab “hanya” dengan:

  • “Silakan cari sendiri di webnya, yang aktif dong”

Untuk memilih sendiri program-program yang akan kamu daftar, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Kunjungi halaman web daftar program (lihat gambar di bawah). Daftar program Master ada di http://j.mp/mundusmaster. Daftar program Phd ada di http://j.mp/mundusphd. Catatan: saya menggunakan layanan j.mp (fungsinya sama dengan bit.ly) agar alamat webnya mudah diingat.
  • Pilih dari daftar nama program yang kira-kira menarik dan cocok untukmu.
  • Download deskripsi program (PDF) dan kunjungi website resminya (lihat gambar di bawah).
  • Baca baik-baik dan catat informasi yang ada (bookmark websitenya, simpan jadi PDF misalnya, cetak jika perlu, tulis deadline di kertas/agenda/notes, dll).
  • Pertimbangkan minat dan latar belakang pendidikan/profesional dalam memilih.
  • Bingung? silakan bertanya. Daftar di situs ini dan gunakan forum.
  • Saring/pilih hingga maksimal 3 program.
  • Daftar sesuai petunjuk masing-masing program.
Halaman daftar program Erasmus Mundus

Sederhana? Tampaknya begitu, tapi masih banyak yang melewatkan langkah2 di atas, terutama membaca secara detil. Kebanyakan langsung lompat ke langkah bertanya. Padahal, ketelitian dalam membaca petunjuk beasiswa dan inisiatif untuk mandiri dalam mencari informasi adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan mendapatkan beasiswa.

Bingung? Bertanyalah, kami, awardee dan alumni beasiswa Erasmus Mundus terbuka untuk pertanyaan. Tapi, tolong perhatikan yang ditanyakan. Ini selalu saya tekankan karena biasanya, banyak pertanyaan yang sebenarnya bisa terjawab dengan membaca detil informasi resmi yang ada. Gunakan forum untuk dapat bertukar informasi dengan awardee dan alumni atau bahkan antar sesama pencari beasiswa. Saya juga bisa dihubungi melalui halaman Contact.

Tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Meski daftar program Erasmus Mundus dapat disaring sesuai kategori yang ada, lebih baik mencari dengan tidak disaring. Ada beberapa program yang terkategorisasikan secara kurang tepat. Contoh: SpaceMaster masuk kategori Health and Welfare padahal seharusnya lebih tepat di Engineering.
  • Dari nama program mungkin kurang jelas isi dan bentuk programnya. Download deskripsi pdf-nya, baca detil websitenya, jika masih ragu baru bertanya.
  • Jika websitenya masih tampak kosong, coba cari websitenya dengan Google menggunakan nama program misal “IMEC International Master in Early Childhood Education and Care”. Beberapa website program menggunakan alamat website baru yang kosong, padahal informasinya masih terdapat di website yang lama.
  • Gunakan cadangan/jatah pendaftaran maksimal dalam setahun, pendaftar bisa mendaftar maksimal 3 program Erasmus Mundus. Cari program yang mirip-mirip.
  • New (dalam gambar di atas ditandai dengan Baru (2011)) menyatakan program yang baru dibuka untuk tahun ini. Bisa jadi websitenya belum diperbarui/masih dalam masa pembuatan. Kunjungi websitenya secara berkala untuk mendapatkan informasi pendaftaran yang valid.
  • Hingga tulisan ini ditulis, masih ada program yang belum membuka pendaftaran. Sabar, kunjungi secara berkala untuk mendapatkan informasi pendaftaran yang terbaru. Kita bisa belajar dari informasi pendaftaran yang lalu. Persiapkan yang pasti2 saja dulu: CV, motivation letter, surat rekomendasi, English test, dan proposal penelitian (jika diminta). Yang lain-lain pastikan ketika informasi terbaru sudah keluar.

Beasiswa Erasmus Mundus hanya ditawarkan untuk program-program tertentu, tidak bisa ditawar-tawar. Pendaftar sendiri lah yang bisa menentukan apakah program-program yang ada cocok dengan latar belakang atau minatnya masing-masing. Jika memang tidak ada yang cocok, jangan putus asa, masih banyak beasiswa lain.

Terinspirasi dari “nice quotes” di situs sebelah 😀

International Scholarship and Education Expo Bogor 2010

BEM IPB mengadakan International Scholarship and Education Expo 2010 dengan berbagai sub-event pada tanggal 1-3 Oktober 2010. Acara ini bertajuk “See the World and Realize Your Dream for a Better Life”. Alumni Erasmus Mundus akan hadir di booth Erasmus Mundus untuk menjawab pertanyaan atau memberikan informasi juga akan memberikan presentasi tentang beasiswa dari Uni Eropa ini.

Poster scholarship expo Bogor 2010

Berikut beberapa highlight mengenai acara ini: (klik gambar poster untuk melihat poster ukuran lebih besar)

International Scholarship Expo and Presentation

  • (DAAD, AMINEF, IIEF, Kedutaan Perancis, NESO, British Council, Erasmus Mundus, etc)
  • 1-2 Oktober 2010 pkl.08.00-17.00 @ GWW IPB, tiket masuk Rp 5.000

International Seminar
Study Abroad: It’s More Than Just A Beautiful Memory;

  • 3 Oktober 2010 pkl.07.30-13.00 @ GWW IPB, Tiket: Rp 20.000
  • Sesi 1: Excellent Strategies To Goal International Scholarship menghadirkan Dr.Arif Satria, SP, MSi (Dekan FEMA), drg. Morita Subroto (alumni Erasmus Mundus & penulis buku “Tu Nunca Camina Solo (Kamu Tak Pernah Berjalan Sendiri, Catatan Perjalanan Meraih Mimpi)”, Yopina Galih Pertiwi, MA (peraih beasiswa Kedutaan Besar India – Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di India tahun 2009-2010)
  • Sesi 2: How to Live and Survive in Foreign Country? menghadirkan Dr. Ir. Abdul Basith, MS (dosen FEM), Siska Purniayanti (mahasiswa IPB peraih beasiswa 1 tahun di Jepang), Nirina Zubir (artis)

Cultural Festival

  • pameran budaya internasional (Jepang, Korea, Rusia, etc)
  • 3 Oktober 2010 pkl. 14.00-17.00 @ GWW IPB, tiket Rp 5.000

Cultural Night

  • malam budaya, pertunjukkan budaya international (Jepang, Korea, Indonesia, penampilan IPB International Student Forum, dll.)
  • 3 Oktober 2010 pkl. 18.30-21.00 @ GWW IPB, tiket Rp 5.000

Informasi lebih lengkap: bem.ipb.ac.id

Tinggal di Eropa, bisa dapat beasiswa Erasmus Mundus?

Mengutip Ninin:

Thu, 09/16/2010 – 09:41

Saya WNI yang tinggal di Inggris, karena suami English. Saya ingin bisa mendapatkan beasiswa S2 atau S3 dalam bidang pendidikan. S1 saya di IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogakarta. S2 saya di Universitas Muhammadiyah Solo, tapi belum selesai (tinggal menyelesaikan thesis). Bisakah saya mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus ?

Terima kasih atas perhatiannya, Ninin

Halo Ninin, beasiswa Erasmus Mundus yang sering dibahas adalah Erasmus Mundus Action 1 Category A yang salah satu syarat eligibility-nya adalah pendaftar tidak boleh tinggal/belajar/melakukan kegiatan lainnya di Eropa selama lebih 12 bulan dalam 5 tahun terakhir. Ada juga beasiswa Action 1 Category B untuk mahasiswa Eropa (atau pendaftar yang sudah tinggal lebih dari satu tahun di Eropa dalam 5 tahun terakhir). Menurut informasinya:

The amount of scholarship awarded varies depending on whether the student has carried out their main activities (studies, work etc) for more than 12 months in Europe over the last 5 years or not.

Cek lagi di website program yang kamu minati (daftar program ada di http://j.mp/mundusmaster dan http://j.mp/mundusphd ). Periksa dengan detil eligibility-mu, jika masih bingung hubungi penanggung jawab/sekretaris program.

Oya, jujur saja saya belum terlalu paham dengan beasiswa category B ini, jadi infonya mungkin kurang lengkap/tepat. Silakan baca di http://eacea.ec.europa.eu/erasmus_mundus/index_en.php

Tips Bertanya tentang Beasiswa

Question Mark

Baru-baru ini ada diskusi yang sangat menarik di milis awardee dan alumni Erasmus Mundus dari Indonesia (indoem). Kita sekarang berada di bulan-bulan pendaftaran beasiswa Erasmus Mundus. Dalam memburu beasiswa ini, masih banyak pula prospective students yang punya (banyak) pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut lah yang menjadi bahan diskusi. Saya mencoba menyimpulkan beberapa poin dari diskusi tersebut (ditambah dengan opini pribadi) dan menyajikannya dalam bentuk daftar tips (dos & don'ts) bertanya tentang beasiswa (tidak hanya tentang Erasmus Mundus). Tujuannya tentu agar pertanyaan dari peminat beasiswa bisa terjawab.

Dos (Sangat dianjurkan)

Question Mark

  • Paling penting: teliti membaca informasi resmi. Langkah ini yang paling krusial dan menentukan apakah penanya serius bertanya atau tidak. Keseriusan penanya langsung terlihat ketika pertanyaannya mencerminkan orang yang teliti membaca informasi resmi dari website program yang diminati.
  • Inisiatif dan tunjukkan usaha. Salah satu tips sukses beasiswa adalah inisiatif yang tinggi. Bantu orang yang ditanya dengan menjelaskan usaha-usaha yang telah dilakukan. Dengan menunjukkan langkah-langkah yang pernah ditempuh, awardee/alumni bisa terbantu dalam memberikan jawaban dan lebih tergerak untuk membantu. Baca lagi pertanyaan-pertanyaan yang pernah diajukan oleh orang lain, sangat mungkin jawaban yang sudah pernah diberikan sebelumnya relevan untuk kasus penanya.
  • Jelas, singkat, dan to the point. Pertanyaan yang potensial cepat dijawab adalah yang langsung ke pokok persoalan tanpa berputar-putar. Coba susun pertanyaan dalam kalimat-kalimat pendek atau bullet points.
  • Mandiri. Sadari bahwa mungkin tidak akan ada jawaban yang benar-benar memuaskan. Bahkan mungkin bakal tidak ada jawaban. Penyebabnya bermacam-macam: mulai tidak ada yang bisa menjawab (belum ada awardee/alumni untuk suatu program), pertanyaan yang dilontarkan tidak jelas (sehingga membuat bingung yang sudah berniat membantu), atau karena kasus penanya terlalu spesifik sehingga belum ada yang punya ide untuk menjawab. Jika sudah begini, kemandirian untuk membuat keputusan dan maju sendiri dalam rangka mendaftar akan menentukan apakah sang penanya "hanya bisa bertanya" atau siap menuju sukses.
  • Netiket. Jika pertanyaannya diajukan dalam media online, gunakan netiket. Tidak perlu bahasa formal, tapi bahasa yang baik. Buat thread baru bila bertanya di mailing list, jangan “membajak” thread orang lain, apalagi yang tidak berhubungan. Gunakan subjek yang baik dan berhubungan dengan isi email. Jika belum ada jawaban, tidak perlu bertanya hal yang sama berulang-ulang, lihat poin “mandiri” di atas.

Don'ts (Hindari)

Question mark

  • Pertanyaan satu kalimat. Pertanyaan yang terlalu pendek sangat mungkin membuat orang bingung sehingga enggan menjawab.
  • Minta email/japri, nomor ponsel, CV, Motivation Letter, dan sejenisnya. Data/dokumen tersebut adalah sesuatu yang personal dan bukan untuk umum. Membawa diskusi ke japri malah merepotkan karena hanya bermanfaat untuk sang penanya. Orang lain jadi tidak punya akses ke solusi yang mungkin dihasilkan penjawab. Dengan menggunakan jalum/website/forum/milis, pertanyaan dan jawaban jadi bisa diacu (melalui link) sehingga pertanyaan-pertanyaan serupa tidak perlu berulang-ulang dijawab. Contoh atau template CV, motivation letter, dan sejenisnya sudah banyak di Internet, gunakan mesin pencari untuk menemukannya.
  • "Bantuin saya dong"/"Mohon doanya". Awardee/alumni semua menginginkan makin banyaknya orang Indonesia yang mendapat beasiswa Erasmus Mundus. Tapi ketika ada embel-embel “paksaan” agar dibantu/minta doa, seolah-olah mengesankan keegoisan penanya karena "menyuruh" semua orang ikut andil dalam kesuksesan penanya. Bisa jadi ada orang yang tersinggung dan akhirnya enggan menjawab (saya salah satunya). Tambahan, contoh yang saya maksud: “Saya lulusan X berminat untuk mendaftar beasiswa program Y. Mohon bantuannya”. Pendek, tidak jelas plus embel-embel “mohon bantuan” yang tidak perlu.

Intinya, jangan sungkan bertanya jika mengalami kesulitan/kebingungan. Daftar di situs indoem.info (atau gunakan Facebook/Twitter account) dan gunakan fasilitas Forum untuk bertanya. Tapi ingat, penanya yang baik adalah yang dapat membantu orang yang ingin menjawab pertanyaannya 🙂 Setuju? Tidak setuju? Punya tips bertanya yang lain? Silakan gunakan form komentar di bawah untuk mengemukakan pendapatmu.

Tambahan: contoh untuk poin “bantuin dong/mohon bantuannya” dan poin “netiket”

Photo credit: [1], [2], [3]

Statistik Jumlah Penerima Beasiswa Erasmus Mundus dari Indonesia

Grafik jumlah penerima beasiswa Erasmus Mundus dari Indonesia (2004-2010)

Sejak tahun 2004, sudah 264 orang dari Indonesia yang mendapat beasiswa Erasmus Mundus. Datanya, yang bersumber dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bisa dilihat pada grafik di atas (klik gambar untuk melihat versi lebih besar). Update: baca juga Erasmus Mundus Statistics, Information on the numbers of students and scholars selected for scholarships under Erasmus Mundus Masters Courses, arranged per country.

Data jumlah awardee dibagi menjadi students dan scholars. Scholars adalah peneliti (biasanya dosen) yang diberi grant untuk melakukan penelitian dan juga mengajar di beberapa universitas di Eropa. Biasanya periode grant-nya hanya beberapa bulan. Data scholars tahun 2010 belum ada karena periode pendaftaran yang panjang. Students adalah mahasiswa yang diberi beasiswa untuk belajar di sedikitnya 2 universitas di 2 negara di Eropa. Untuk tahun 2010, 2 di antara 44 orang (hingga kini) students akan menempuh program joint doctorate (S3). Sebelumnya, yang diberi beasiswa hanya students untuk master course (S2). Data 2010 masih bisa berubah karena yang di daftar cadangan (reserve list) masih bisa mendapat beasiswa (masuk ke main list) karena misalnya ada yang mengundurkan diri. Sebagai contoh, di bulan Desember 2007 ada anggota reserve list dari Indonesia yang akhirnya masuk main list untuk kemudian berangkat ke Eropa untuk menyusul perkuliahan yang sudah dimulai.

Apa yang bisa dilihat dari statistik ini?

Jumlah awardee dari Indonesia memang menurun drastis di tahun ini. Untuk tahun ajaran 2010, dimunculkan kategori baru oleh Komisi Eropa tentang student yang dapat menerima beasiswa. Kalau dulu hanya yang dari negara-negara ketiga, kini dari negara manapun bisa mendaftar beasiswa Erasmus Mundus. Erasmus Mundus Scholarship Category A adalah jatah untuk third countries sedang Category B untuk pendaftar dari negara lainnya (termasuk yang sudah tinggal di selain third countries). Ditambah dengan sekarang ada batasan untuk tiap program hanya menerima maksimal 2 orang dari tiap negara. Dulu, pernah ada 3 orang dari Indonesia yang diterima di program dan dalam waktu yang sama. Intinya, penyebab turunnya jumlah awardee dari Indonesia adalah persaingan yang semakin ketat. Apalagi sekarang beasiswa Erasmus Mundus makin dikenal masyarakat “pemburu beasiswa”.

Data grafik di atas disajikan kembali pada tabel berikut.

Academic Year Students Scholars Subtotal
2004-2005 9 0 9
2005-2006 14 1 15
2006-2007 21 2 23
2007-2008 39 4 43
2008-2009 66 2 68
2009-2010 55 7 62
2010-2011 44 0 44
Total 248 16 264

Apa yang bisa dilakukan dengan adanya data ini?

Jadikan dirimu menonjol di tengah banyaknya pendaftar. Tips singkat:

  • Teliti dalam melengkapi syarat-syarat pendaftaran. Lewat sedikit saja, peluangmu akan jatuh, bahkan bisa lenyap.
  • Buat CV dan statement of purpose (motivation letter) yang menjual. Jangan hanya curhat cita-cita dan hobby tapi sesuaikan dengan tujuan program yang kamu daftar. Jawab pertanyaan ini: Mengapa kamu layak dapat beasiswa ini? Mengapa harus kamu, bukan orang lain?
  • Pastikan dapat surat rekomendasi dari orang yang “tepat”. Jangan hanya meminta rektor atau dekan yang hanya tahu nama/nomor indukmu, tapi pertimbangkan juga dosen pembimbing skripsi atau dosen wali yang benar-benar tahu sepak terjangmu ketika masih kuliah.
  • Jangan menawar-nawar persyaratan English test. Segera persiapkan untuk tes versi internasional bukan institusional. Kalau ada ratusan pendaftar dengan hasil tes internasional, kenapa pemberi beasiswa harus memilih yang “hanya” punya hasil tes institusional?
  • Persiapkan dari sekarang, beberapa program sudah membuka pendaftaran untuk 2011.

Baca juga:

5 Tips Sukses Beasiswa Erasmus Mundus

Pendaftaran Erasmus Mundus 2012 sudah mulai dibuka. Berikut tips modal penting untuk sukses mendaftar beasiswa Erasmus Mundus. Tips di bawah juga bisa dipakai dalam mendaftar beasiswa apa saja.

Bradenburg Gate, Berlin

1. Teguhkan Niat

Orang bilang mulailah dari niat. Untuk memperkuat niat, bayangkan hasil akhir yang bisa kamu capai. Mau ke Eropa? Bayangkan misalnya melihat Bradenburg Gate di Berlin (foto di atas) dengan mata kepala sendiri atau naik Menara Eiffel di Paris. Bayangkan kamu bertemu banyak orang baru dan sekelas dengan teman-teman dari berbagai penjuru dunia. Belajar sesuatu yang baru di tempat yang baru. Dengan membayangkan apa yang kamu akan raih ketika mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus, niat kamu untuk mendaftar bisa lebih kuat. Niat yang teguh adalah modal utama dalam perjuangan berburu beasiswa. Kamu bisa menonton video pengalaman alumni Erasmus Mundus dari Indonesia yang bisa memberi inspirasi.

2. Teliti

Banyak pertanyaan di milis atau forum beasiswa yang menunjukkan ketidaktelitian penanya. Misalnya pertanyaan TOEFL internasional dibutuhkan/tidak, berapa nilai TOEFL minimal, apakah butuh surat rekomendasi dari atasan ketika sudah bekerja dll. Informasi yang dicantumkan dalam prosedur pendaftaran di website resmi suatu program Erasmus Mundus seharusnya sudah cukup. Persyaratannya tinggal diikuti, tidak boleh kurang (dilarang tawar-menawar 😀 ), kalau lebih boleh asal relevan. Teliti dalam membaca dan melengkapi persyaratan pendaftaran akan menempatkan peluang kamu di atas sebagian pendaftar lain.

3. Inisiatif

Dari yang saya tahu, orang-orang yang berhasil mendapatkan beasiswa memulai dengan inisiatif sendiri. Sekali lagi, banyak yang “asal bertanya” di website atau forum/milis beasiswa. Permintaan seperti “saya tertarik mendapatkan info beasiswa A, mohon bantuannya”, atau malah sejenis “doakan saya untuk diterima beasiswa X” menunjukkan inisiatif yang kurang. Yang lebih baik adalah sang penanya/peminta informasi mencantumkan apa-apa yang sudah dia lakukan baru cerita bahwa dia mengalami hambatan atau tidak jelas terhadap sesuatu dan sekarang bertanya atau minta tolong. Banyak orang akan membantu dengan senang hati jika kamu menunjukkan hasil usahamu sendiri. Ujung-ujungnya, inisiatif akan membuat kamu lebih unggul daripada sejumlah besar orang yang “hanya” bisa meminta bantuan.

Percaya Diri itu Penting

4. Percaya Diri

Coba lihat dari sudut pandang pemberi beasiswa, mereka mencari orang-orang unggul berkemampuan tinggi. Apakah kamu yakin bahwa dirimu berkemampuan tinggi? Kalau kamu saja tidak yakin, bagaimana kamu bisa meyakinkan pemberi beasiswa bahwa kamu orang yang tepat untuk beasiswa ini? Percaya diri adalah kunci penting dalam mendaftar beasiswa. Kepercayaan diri yang tinggi yang dituangkan dalam CV dan motivation letter yang “menjual” akan menempatkan kamu sebagai “top choice” untuk diberi beasiswa.

5. Komitmen

Mendaftar beasiswa bukan hal yang instan. Dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, komitmen yang kuat harus dimiliki. Sediakan tenaga, pikiran, uang, dan waktu untuk mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan pendaftaran. Merasa capek, jenuh, bosan? Lihat nomor 1, ingat niatmu lagi sambil bayangkan hasil akhir yang akan kamu raih nanti jika berhasil. Tetap semangat!

Bonus: Lingkungan yang Mendukung

Cari orang-orang yang bertujuan sama/mirip. Dengan saling menyemangati dan sedikit kompetisi, kamu akan lebih terpacu dalam mendaftar. Kamu bisa memperkenalkan diri di Forum Introduction (kamu harus register/login untuk memulai thread baru di Forum) untuk kemudian bertukar informasi.

Tips di atas memang sangat umum, tapi mungkin karena itu malah banyak yang “lupa” dan melewatkan hal-hal sederhana tapi penting tersebut. Punya tips lain? Tidak jelas dengan tips di atas? Atau malah tidak setuju? Silakan komentari artikel ini. Klik tombol Share/Save di bawah untuk share artikel ini via akun Facebook/Twitter-mu.

Photo credits: [1], [2]

Looking for scholarship informations

Salam kenal,

saya beru bergabung di forum ini ni, saya ano tinggal di Bandung skrg,

Saya baru saja diterima di salah atu universitas di Barcelona, dengan biaya sendiri hingga saat ini. Kampusnya bernama Institute for Advanced Architecture of Catalonia, Barcelona, Spain, untuk tahun ajaran 2010-2011. Saya mengambil program Mater of Architecture.

Sekarang saya sedang mencari informasi beasiswa yang dapat membantu saya dalam hal keuangan saya selama belajar di Barcelona nanti. entah apakah beasiswa itu hanya tuition fee aja nor full scholarship.

Maka sari itu saya mohon kebaikan teman2 semua yang ada di forum ini untuk membantu saya dalam hal informasi yang sedang saya cari.

Untuk lebih jauh mengenai keinginan saya ini, teman2 dapat berhubungan dengan saya di email pribadi saya yaitu : her_pro@yahoo.com

Semoga dengan message ini, saya dapat dibantu dan ada yang berkenan membantu saya.

Terima kasih.

Tertanda,

Ano

Beasiswa DAAD Public Policy and Good Governance 2011-2012

Logo DAAD

Berikut pengumuman dari DAAD (German Academic Exchange Service) tentang beasiswa Master (S2) bidang Public Policy and Good Governance untuk periode 2011-2012. Pendaftaran telah dibuka dengan deadline 13 Agustus 2010.

Program yang ditawarkan:

  1. Development and Governance: University of Duisburg-Essen.
  2. Master of Public Policy: Willy Brandt School of Public Policy at the University of Erfurt.
  3. Conflict Studies and Management: Willy Brandt School of Public Policy at the University of Erfurt.
  4. Master of Public Policy: Hertie School of Governance, Berlin.
  5. Management in Non-Profit Organisations: University of Applied Science Osnabrück.
  6. Democratic Governance and Civil Society: University of Osnabrück.
  7. Public, Economics, Law and Politics: Leuphana University of Lüneburg.
  8. Governance and Public Politics: University of Passau.
  9. Public Policy and Management: University of Postdam.

Persyaratan lengkap: Call for Application (PDF).

Untuk informasi lebih lengkap (dan juga informasi beasiswa DAAD lain), baca informasi beasiswa di website DAAD Jakarta.

SBM ITB Career & Scholarship Fair 2010

SBM ITB Career & Scholarship Fair 2010

Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) akan mengadakan Career & Scholarship Fair pada:
Tanggal: Jumat dan Sabtu (11-12 Juni 2009) pukul 09.00 – 17.00
Tempat: Gedung Serba Guna ITB & Auditorium SBM-ITB, Jl Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat

Berbagai perusahaan dan instansi akan hadir untuk memberikan informasi tentang dunia kerja maupun beasiswa. Perusahaan yang akan hadir sangat bervariasi mulai dari perusahaan perbankan, otomotif, industri makanan dan minuman, kesehatan, hingga penerbitan, berskala nasional maupun internasional. Beberapa lembaga internasional seperti British Council, DAAD, AMINEF, Uni Eropa – Erasmus Mundus, CCF, NESO, serta IDP Education juga akan hadir mempresentasikan kesempatan beasiswa.

Seperti berbagai kegiatan promosi Erasmus Mundus yang lalu, alumni Erasmus Mundus juga akan hadir di event ini untuk berbagi informasi dan menjawab berbagai pertanyaan tentang beasiswa Erasmus Mundus.

Jadi, jangan lewatkan! Free Entry!

Informasi lebih lanjut: Situs SBM ITB atau Jobstreet.co.id.

Silakan share event ini melalui Facebook, Twitter, atau social network lain dengan mengeklik tombol di bawah ini. Sharing is caring!