Erasmus Mundus Scholarship: Mini FAQ

Apakah Erasmus Mundus itu?

Secara singkat, Erasmus Mundus adalah skema pendidikan dengan mobilitas yang didanai Komisi Eropa dan diselenggarakan oleh konsorsium-konsorsium beberapa universitas di Eropa. Dengan kata lain: dua atau lebih universitas di Eropa bekerja sama (dalam sebuah konsorsium) menyelenggarakan program master (atau doktorat — sejak baru-baru ini) yang didanai oleh Komisi Eropa. Beasiswa Erasmus Mundus adalah beasiswa untuk mengikuti program Erasmus Mundus.

Website berikut menyediakan informasi lebih lanjut:

Pada intinya:

  • Belajar di paling sedikit dua universitas di dua negara di Eropa.
  • Beasiswa mencakup tuition fee, living cost, mobility/transportation expenses, medical insurance (beasiswa sekitar EUR 21,000 per tahun, mungkin bertambah di tahun-tahun mendatang).
  • Pendaftaran ditujukan langsung kepada konsorsium penyelenggara program yang diminati, tidak perlu mendaftar ke organisasi lain.
  • Paling banyak mendaftar sekaligus ke 3 program Erasmus Mundus yang berbeda.

Siapakah Komisi Eropa itu?

Menurut website Uni Eropa, Komisi Eropa adalah badan eksekutif UE. Kunjungi websitenya untuk informasi singkat tentang Uni Eropa, atau kunjungi website resmi Komisi Eropa. Komisi Eropa memiliki delegasi yang baru saja berganti nama menjadi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, di Jakarta (browser Firefox mungkin tidak bisa menampilkan situs ini).

Yang paling penting, Komisi Eropa adalah penyandang dana beasiswa Erasmus Mundus.

Mengapa belajar di Eropa?

Keuntungan belajar di Eropa ada di website berikut:

Untuk saya, ini adalah kesempatan untuk mengalami belajar di benua yang sangat heterogen, sambil mendapatkan gelar master, gratis dengan beasiswa!

Siapakah Erasmus? Mundus?

Menurut Wikipedia, Desiderius Erasmus adalah filsuf, humanis, dan ahli teologi dari Belanda, sedang Mundus adalah kata latin untuk “dunia”.

Siapakah IndoEM?

IndoEM adalah komunitas Erasmus Mundus awardees dari Indonesia yang berawal dari mailing list indoem. Jika kamu mendapat beasiswa Erasmus Mundus, kamu akan diundang untuk bergabung. Website ini, http://indoem.info didirikan untuk berkomunikasi dengan warga Indonesia yang tertarik dengan informasi beasiswa Erasmus Mundus, juga untuk memudahkan pertukaran informasi antar EM awardee. Dengan diluncurkannya kembali website ini, semoga tujuan tersebut dapat tercapai.
Yansen, alumni of EMCL (European Master of Computational Logic), anggota aktif IndoEM, juga sudah mendirikan website tentang beasiswa Erasmus Mundus (yang relatif lebih sukses) di http://emundus.wordpress.com. Tujuannya juga sama, intinya untuk mempromosikan beasiswa Erasmus Mundus agar bisa dinikmati lebih banyak orang Indonesia.

Erasmus Mundus Scholarship: Money Matters

Foto uang US dollar

Artikel ini dapat digunakan sebagai panduan umum untuk menjawab Berapa banyak biaya yang harus saya siapkan untuk beasiswa Erasmus Mundus?. “Umum” berarti tidak berlaku untuk semua kasus. Biaya-biaya yang dicantumkan merupakan hasil pengalaman pribadi pada tahun 2007, silakan periksa biaya-biaya terbaru di sumber-sumber resmi.

Biaya Pengiriman Dokumen

Foto amplop dan prangko

Beberapa program Erasmus Mundus masih meminta pendaftaran lewat pos. Beberapa dokumen resmi seperti surat rekomendasi, kopi ijazah dan transkrip, dll harus dikirim langsung ke konsorsium penyelenggara program. Setelah diterima, ada yang diminta untuk menandatangani form tanda penerimaan beasiswa dan/atau form pendaftaran (akomodasi) untuk kemudian dikirimkan melalui pos.

Biaya pengiriman dokumen ke Eropa bervariasi bergantung penyedia jasa:

  • DHL dan sejenisnya: sekitar IDR 350,000 per dokumen (< 0.5 kg), hubungi DHL untuk informasi biaya.
  • EMS dari PT Pos Indonesia: sekitar USD 20.
  • Pos biasa: sekitar IDR 50,000 (bayangkan 50 prangko seribuan ditempel di amplop)

Dengan DHL dan EMS, kita bisa melacak surat kita. Pos biasa tidak disarankan.

Biaya Tes Bahasa Inggris

Foto buku TOEFL

Ikuti tes bahasa Inggris versi internasional, yang memang agak mahal. Di Indonesia, tes IELTS memerlukan biaya USD 180 (klik more information) dan tes TOEFL memerlukan biaya USD 150 (cari lokasi tes TOEFL terdekat (PDF)).

Saran saya adalah latih kemampuan bahasa Inggrismu khususnya untuk tes yang akan kamu ambil (cari mock-up atau samples) baru ikuti tesnya.

Biaya Paspor dan Visa

Foto paspor dan visa

Sebaiknya sudah memiliki paspor jika mendaftar beasiswa luar negeri. Biaya mendaftarkan paspor RI sekitar IDR 200,000. Prosedur pembuatan dan lokasi pendaftaran dapat dilihat di situs Ditjen Imigrasi (bagian Layanan Publik dan Unit Kerja).

Untuk pergi keluar negeri, visa harus dimiliki. Mendapatkan beasiswa mungkin tidak menjamin biaya visa digratiskan (visa fee waived). Contohnya student visa UK adalah sekitar GBP 99. Jika pemohon visa bukan penerima beasiswa Chevening/Fullbright, dia harus membayar biaya visa. Beberapa kedutaan/konsulat akan membebaskan biaya visa untuk pelajar pemegang beasiswa.

Biaya Keberangkatan

Foto pesawat terbang

Biaya tiket pesawat sekali jalan ke Eropa adalah sekitar USD 550. Segera setelah mendapat kepastian tanggal dimulainya perkuliahan, cari dan pesan tiket yang murah. Saya punya pengalaman yang bagus dengan Emirates.

Prosedur bebas biaya fiskal (IDR 1,000,000) akan diberitahukan kepada EM awardee sebelum keberangkatan. Tentu jika sudah punya NPWP atau masih dalam tanggungan orang tua yang memiliki NPWP, status bebas fiskal langsung didapatkan.

Biaya Hidup di Awal

Sebelum benar-benar mendapatkan beasiswa, kamu harus hidup dengan biaya sendiri (mulai dari beberapa minggu hingga mungkin dua bulan!) Saran saya adalah membawa sebanyak yang kamu bisa.

Seingat saya berikut biaya yang saya keluarkan (2007):

  1. DHL untuk pendaftaran dan EMS untuk konfirmasi: IDR 550,000
  2. IELTS dulu sekitar AUD 150
  3. Pendaftaran paspor di Bandung: IDR 220,000
  4. UK student visa: GBP 99
  5. Tiket pesawat ke London: USD 550
  6. Untuk darurat dan biaya hidup bulan pertama di UK: sekitar GBP 300, hidup irit!

Foto koper-koper

Masih ada beberapa biaya lain, misalnya (tapi tidak terbatas pada):

  1. Biaya transportasi (di Eropa) dari bandara ke akomodasi.
  2. Biaya akomodasi (deposit, biaya agen).
  3. Transportasi untuk mengurus semua persyaratan (visa, paspor, dll).
  4. Barang yang dibawa ke Eropa (koper yang kuat, persiapan musim dingin layak dibawa, tapi ingat hanya bawa yang esensial).

Raiza – Alumni NeBCC 2007
Photos credits: [1][2][3][4][5][6][7]

Erasmus Mundus on MTV Insomnia

Sabtu 24 April 2010 dini hari yang lalu, beberapa alumni beasiswa Erasmus Mundus (EM) tampil dalam program MTV Insomnia di GlobalTV. Tema episode tersebut adalah Europe Night (European Songs Edition). Dengan tujuan utama mempromosikan beasiswa EM, mereka menceritakan bagaimana cara mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus dan suka duka sebagai EM scholarship awardee.

Update: video tayangan ini sudah diupload ke Youtube dan bisa kamu tonton di indoem.info.

Erasmus Mundus on MTV Insomnia

Iqbal (alumni FUSION-EP 2006) memulai dengan menjelaskan secara singkat bahwa dengan beasiswa Erasmus Mundus, mereka berkuliah di beberapa universitas di Eropa. Program yang mereka jalani diselenggarakan oleh beberapa universitas yang tergabung dalam konsorsium-konsorsium. Sekarang sudah ada lebih dari 100 program master berbagai bidang (mulai dari teknik, sains, hukum, ekonomi, dll) dan lebih dari 10 program doktor (juga berbagai bidang) yang dicakup oleh skema beasiswa yang diberikan oleh Komisi Eropa (badan eksekutif Uni Eropa) ini. Iqbal menambahkan bahwa informasi beasiswa ini didapat dari Internet dan proses pendaftarannya utamanya juga dilakukan melalui Internet.

Tentu ada suka duka dalam menjalani hidup sebagai EM awardee. Irfan (alumni MEITEI 2007) menggambarkannya dengan slogan “full time traveller, part time student”. Yang unik dari program EM adalah mahasiswanya berkuliah di lebih dari satu universitas di Eropa. Jadi ada aspek mobilitas yaitu berpindah dari universitas A di negara X ke universitas B di negara Y. Ada yang berkuliah di 2 negara, ada juga yang belajar hingga di 7 negara. Proses perpindahannya ada yang per term/semester/tahun, tetapi ada juga yang unik seperti Netta (alumni SEFOTECH.nut 2007) yang sempat dalam hitungan minggu sudah harus berpindah ke kampus lain di negara lain. Meski agak repot, tetapi tetap asyik, begitu katanya. “Banyak teman” juga jadi salah satu keuntungan berpindah-pindah kampus. Ada teman sekelas yang berpindah bersama, tetapi banyak juga teman baru yang didapat di negara yang baru dikunjungi.

Seorang penonton menelepon dan menanyakan apakah mereka mengalami “cultural shock” atau kesulitan dalam beradaptasi. Iqbal menjawab bahwa memang dalam beberapa hal, misal pergaulan, ada perbedaan. Dia mencontohkan dalam pergaulan, orang Spanyol lebih hangat daripada orang Prancis. Netta berpendapat bahwa sebenarnya orang asing itu sebenarnya ingin tahu akan kebudayaan kita, jadi kalau banyak ditanya, santai saja. Irfan menimpali bahwa kita harus tetap percaya diri, karena orang Indonesia sebenarnya tidak kalah kemampuannya dibandingkan dengan orang Eropa.

Acara yang sempat tertunda karena “dikalahkan” kuis bola ini diakhiri dengan informasi promosi Erasmus Mundus berikutnya, yaitu: Europe Day di Atrium Plasa Senayan, Jakarta pada 15-16 Mei 2010 (Sabtu-Minggu). Salah satu sesi (pukul 4-5 sore) dalam acara tersebut adalah sharing/talkshow dengan alumni program Erasmus Mundus. Jangan lewatkan!

Menjelang jam lima pagi, para EM alumni segera bersiap untuk mengikuti kegiatan di Pulau Pramuka dalam rangka Erasmus Mundus Society Care/EMANE (Erasmus Mundus Alumni Networking Event).

Untuk lebih lanjut mengetahui informasi beasiswa Erasmus Mundus, jelajahi situs ini, http://indoem.info (mulai dari bagian FAQ) dan juga situs http://emundus.wordpress.com. Informasi lain bisa didapat dengan melakukan pencarian dengan keyword Erasmus Mundus.

EM alumni yang hadir di MTV Insomnia: Iqbal, Netta, Ayu PW, Irfan, Efrian, Della, Chitra, Manda, Angie, off-camera: Erit, dan Bu Destriani (dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia).

Beasiswa S2 – Erasmus Mundus – Uni Eropa

Beasiswa Erasmus Mundus adalah beasiswa tingkat Pasca Sarjana yang didanai oleh Komisi Eropa, sebagai badan eksekutif Uni Eropa. Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa/i yang berasal dari negara-negara diluar Anggota Uni Eropa, termasuk Indonesia, untuk mengikuti program Pasca Sarja Erasmus Mundus di Eropa selama 1 sampai 2 tahun.

Saat ini Uni Eropa beranggotakan 27 negara yaitu Belgia, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Yunani, Spanyol, Perancis, Irlandia, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Hungaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Slovenia, Slovakia, Finlandia, Swedia, Kerajaan Inggris, Rumania dan Bulgaria.

Program Pasca Sarjana Erasmus Mundus diselenggarakan oleh sekurang-kurangnya dua universitas di Negara Anggota Uni Eropa (bisa juga lebih) yang disebut dengan Konsorsium Universitas. Dengan demikian mahasiswa/i mendapat kesempatan untuk dapat belajar di paling sedikit dua universitas di dua negara anggota Uni Eropa yang berbeda. Sebagai contoh seorang mahasiswa/i pada tahun pertama belajar di universitas di Jerman dan pada tahun kedua dilanjutkan di Portugal. Dengan demikian, gelar yang diperoleh dapat berupa joint degree, double degree (dua universitas) ataupun multiple degree (lebih dari dua universitas).

Selain ditujukan bagi mahasiswa Pasca Sarjana, Erasmus Mundus juga menyediakan beasiswa bagi para lmuwan/peneliti/pengajar (scholar) untuk mengajar, melakukan penelitian ilmiah pada program Pasca Sarjana Erasmus Mundus untuk kurun waktu tiga bulan. Secara umum pesyaratannya adalah mereka yang memiliki pengalaman akademik atau profesional di bidang pengajaran atau penelitian.

Ditinjau dari segi persyaratannya, pada dasarnya mereka yang telah lulus S-1/sederajat dapat mengajukan aplikasi beasiswa ini. Aplikan harus merupakan penduduk di luar Negara Anggota Uni Eropa dan dalam kurun waktu lima tahun terakhir (misalnya dari tahun 2003-2007) belum pernah melakukan kegiatan utama seperti kuliah, bekerja, dll, selama lebih dari 12 bulan di salah satu dari Negara Anggota Uni Eropa. Hal ini dimaksudkan agar beasiswa ini dapat menjangkau mereka yang belum pernah mendapatkan manfaat tinggal di negara anggota Uni Eropa.

Proses aplikasinya dilakukan dengan memilih salah satu dari 80 Program Pasca Sarjana Erasmus Mundus yang tersedia melalui situs :
http://ec.europa.eu/education/programmes/mundus/projects/index_en.html .

Selanjutnya klik alamat situs program pasca sarjana yang dipilih dan dapatkan penjelasan tentang kurikulum pendidikan, formulir aplikasi, persyaratan beasiswanya (mis. persyaratan bahasa), serta tenggat waktu pengajuan aplikasi.

Dokumen-dokumen yang diperlukan berupa formulir aplikasi beasiswa yang formatnya tersedia di situs Erasmus Mundus, riwayat hidup, surat motivasi yang menerangkan alasan keinginan melanjutkan ke jenjang pasca sarjana, nilai kemampuan bahasa, photo copy ijazah yang semuanya dalam bahasa Inggris serta persyaratan lainnya yang diminta dan selanjutnya dikirimkan langsung ke Konsorsium Magister Erasmus Mundus yang yang tertera pada situs tersebut.

Beasiswa Erasmus Mundus diberikan dalam mata uang Uni Eropa yaitu euro yang besarnya dapat mencakup biaya perjalanan, biaya kuliah, tunjangan hidup bulanan serta akomodasi.

Untuk tahun ajaran 2008 yang akan dimulai sekitar bulan September 2008, pendaftaran beasiswa mulai dibuka bulan Oktober 2007 sampai dengan akhir tahun 2007 atau awal 2008.

Sejak tahun 2004, sudah 86 mahasiswa/i dan 5 akademisi Indonesia berhasil memperoleh beasiswa Erasmus Mundus. Tahun 2007, 40 mahasiswa/i dan 1 akademisi Indonesia akan segera berangkat ke Eropa melalui beasiswa Erasmus Mundus.

Informasi lebih lanjut mengenai beasiswa ini dapat diperoleh melalui situs Komisi Eropa di http://www.delidn.ec.europa.eu atau hubungi:
Destriani NUGROHO
Project Officer
Development Section
Delegation of the European Commission
to Indonesia, Brunei Darussalam and East Timor
Wisma Dharmala Sakti – 16th Floor
Jl. Sudirman 32 – JAKARTA 10220
Tel: (+62 21) 2554 6200 (central) ext. 245
Tel.: (+62 21) 2554 6245 (direct)
Fax: (+62 21) 2554 6201
Web: http://www.delidn.ec.europa.eu

Ditulis oleh Yansen (2007)